Kamis, 31 Oktober 2019

3.15 syarat dan jenis2 penghapusan sarpras, jenis-jenis penghapusan) 3.16







Syarat-syarat Sarana dan Prasarana yang Dapat Dihapuskan
Ada beberapa alasan yang harus diperhatikan untuk dapat menyingkirkan atau menghapus sarana dan prasarana. Beberapa alasan tersebut yang dapat dipertimbangkan untuk menghapus sesuatu sarana dan prasarana harus memenuhi sekurang-kurangnya salah satu syarat di bawah ini.


1.    Dalam keadaan sudah tua atau rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau dipergunakan lagi.
2.    Perbaikan akan menelan biaya yang besar sehingga merupakan pemborosan.
3.    Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang dengan besarnya biaya pemeliharaan.
4.    Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini.
5.    Penyusutan di luar kekuasaan pengurus barang (misalnya barang kimia).
6.    Barang yang berlebih jika disimpang lebih lama akan bertambah rusak dan tak terpakai lagi.
7.    Dicuri, terbakar, musnah sebagai akibat bencana alam.
Jenis-jenis Penghapusan Sarana dan Prasarana
Dalam pelaksanaan penghapusan dikenal dua jenis, yaitu penghapusan melalui lelang dan penghapusan melalui pemusnahan.
1.    Penghapusan barang inventaris dengan lelang
Adalah menghapus dengan menjual barang-barang sekolah melalui Kantor Lelang Negara. Prosesnya sebagai berikut:
a.    Pembentukan Panitia Penjualan oleh Kepala Dinas Pendidikan:
b.    Melaksanakan sesuai prosedur lelang;
c.    Mengikuti acara pelelangan;.
d.    Pembuatan “Risalah Lelang” oleh Kantor Lelang dengan menyebutkan banyaknya nama barang, keadaan barang yang dilelang;
e.    Pembayaran uang lelang yang disetorkan ke Kas Negara selambat-lambatnya 3 hari;
f.    Biaya lelang dan lainnya dibebankan kepada pembeli;
g.    Dengan perantaraan panitia lelang melaksanakan penjualan melalui kantor lelang negara dan menyetorkan hasilnya ke Kas Negara setempat.
2.    Penghapusan barang inventaris dengan pemusnahan
Penghapusan jenis ini adalah penghapusan barang inventaris yang dilakukan dengan memperhitungkan faktor-faktor pemusnahan ditinjau dari segi uang. Oleh karena itu penghapusan dibuat dengan perencanaan yang matang dan dibuat surat pemberitahuan kepada atasan dengan menyebutkan barang-barang apa yang hendak disingkirkan. Prosesnya adalah sebagai berikut:
a.    Pembentukan panitia penghapusan oleh pimpinab unit
b. Sblm barang dihapus perlu dilakukan pemilihan barang yg dillkan setiap tahin bersamaan dgn waktu untuk mempeekirakan kebutuhan
c. Panitia melakukan penelitian barang yg akan dohapus
d. Panitia membuat berita acara
e. Setelah mengadakan enelitoansecukupnya trhdp barang2 yg diusulkan until dihapus sesiai surat kepitusan dan disaksikan oleh pejabat pemerintah daerah setempat dan atau kepolisian . Pemusnahan dillkan oleh unit kerja yg bersangkutan yaitu dgn cara dibakar, dikubur, dsb
f. Menyampaikan berita acara ke atasan shgga dikeluarkan keputusan penghapusan
g. Jika barang itu dimusnahkan pimpinan unit utama mwmbentuk dan mwnugaskan panitia untuk melaksanakan pemusnahan yg harus disaksikan oleh pemda setempat

Wooow jangan tegang bacanya donk !!!😁



Rabu, 30 Oktober 2019

Bab 4.2 ( pemeliharaan sarpras)

Perawatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana




        Sarana dan peralatan merupakan sumber daya yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Permasalahan utama di industri adalahKompetensi Profesionalbagaimana usaha untuk mendapatkan peralatan dan sarana agar siap pakai untuk keperluan penyelesaian pekerjaan?. Jawabannya adalah bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan dalam organisasi tersebut. Pengeloaan identik dengan manajemen. Maka dari itu Purwanto dan M. Ali, (2008: 223) menyatakan “Manajemen perawatan sarana dan prasarana dapat didefinisikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan peralatan yang ada kepada organisasi perusahaan melalui proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), pemberdayaan, dan pengawasan (controlling), seluruh komponen dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien (optimal)”. Sumber daya yang ada pada organisasi terdiri dari 7 M yaitu Man (manusia atau tenaga ahli, dan teknisi), Money (modal dan investasi), Material (Bahan baku), Machine (Mesin dan Peralatan), Minute (Waktu yang digunakan untuk proses produksi), serta Method.

           Kondisi peralatan dan mesin yang baik dan siap untuk digunakan, akan sangat membantu pengguna (user) dalam menjalankan aktivitas usahaya akan berdampak pada peningkatan kinerja organisasi. Para ahli berkeyakinan bahwa tersedianya mesin dan peralatan dalam kondisi selalu siap pakai merupakan faktor pendukung dalam peningkatan kinerja organisasi. Banyak organisasi menginvestasikan mesin dan peralatan dengan dana yang sangat besar. karena berkeyakinan akan dapat meningkatkan efektivitas dan produktivitas. Agar supaya efektivitas dan efisiensi dapat tercapai secara lebih optimal, keseimbanga pemakaian sarana dan prasaran termasuk peralatan dan mesin-mesin harus memperoleh perhatian yang baik. Perhatian dalam hal ini adalah semua sumberdaya yang dipergunakan sebaiknya lakukan perwatan dan pemeliharaan.
            Perawatan dan pemeliharaan adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan peralatan selalu dalam kondisi yang siap pakai dan berfungsi dengan baik. Berkaitan dengan sarana dan prasarana. Perawatan dimaksudkan sebagai usahapreventif atau pencegahan agar sarana dan prasarana tidak rusak dan tetap terjaga. Selain itu perawatan juga dimaksudkan sebagai upaya untuk melakukan kalibrasi, pengaturan, penyetelan atau perbaikan peralatan sarana dan prasarana yang sudah terlanjur rusak sehingga siap untuk dipergunakan lagi. Kemacetan sarana dan prasarana akan menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi organisasi.

Perencanaan Perawatan dan Pemeliharaan

              Kegiatan perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana memerlukan perencanaan yang baik agar hasil yang didapat juga baik. Perencanaan kegiatan pemeliharaan dapat dibuat berdasarkan periode waktu tertentu baik dalam harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Dalam perencanaan biasanya dituliskan sasaran atau target yang akan dicapai dalam pekerjaan. Misalnya kapasitas kemampuan software dan hardware komputer, kecepatan jaringan dan lainnya, jumlah komputer yang siap untuk dipakai, kapasitas ruang, kemampuan pembacaan alat ukur dan lain sebagainya.
Dalam kegiatan perencanaan perawatan dan pemeliharaan ada beberapa hal yang perlu disiapkan diantaranya adalah :
  • Informasi/data aset sarana dan prasarana yang akan dilakukan tindakan perawatan dan pemeliharaan.
  • Buku manual dari peralatan tersebut.
  • Hasil inspeksi dan saran yang ada.
  • Kondisi peralatan terkini.
  • Catatan kinerja sarana dan prasarana.
  • Jumlah dan kesiapan personil yang kompeten untuk setiap jenis pekerjaan pemeliharaan.

Kegiatan Inspeksi

      Inspeksi merupakan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan dengan cara survey atau Inspeksi/peninjauan terhadap kondisi sarana dan prasarana guna mengetahui kondisi, jenis pekerjaan, jumlah material pemeliharaan yang dibutuhkan dan volume pekerjaan pemeliharaan. Hasil pemeriksaan atau Inspeksi terhadap sarana dan prasarana ini diisi dalam formulir check list dan diisi dengan saran-saran pekerjaan yang harus dilakukan sebelum pemeriksaan berikutnya.

Macam-macam Perawatan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana

           Pada dasarnya metode perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan sehingga beberapa organisasi terkadang menerapkan gabungan dari beberapa metode dan teknik. Teknik dan metoda Perawatan dan pemeliharaan mempunyai tujuan yang hampir sama yaitu untuk meminimasi downtime (peralatan tidak dapat bekerja). Downtime merupakan waktu dimana sarana dan prasarana dalam kondisi idle atau menganggur karena adanya proses maintenance baik pemeliharaan ataupun perbaikan.

        Selain minimasi downtime, tindakan perawatan dan pemeliharaan juga bertujuan untuk meminimasi ongkos perawatan dan pemeliharaan. Purwanto dan M. Ali, (2008: 224), menyatakan ”Secara umum klasifikasi metode perawatan dan dan perbaikan dibedakan menjadi 4 yaitu :
  • Time based maintenance
Time based maintenance merupakan perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan berdasarkan             waktu operasi dari peralatan tersebut tanpa melihat kondisi peralatan tersebut sudah atau belum memerlukan pemeliharaan.
  • Condition based maintenance
Pemeliharaan yang dilakukan berdasarkan kondisi peralatan tersebut tanpa melihat apakah sudah waktunya atau belum waktunya dilaksanakannya pemeliharaan.
  • Breakdown maintenance
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap suatu peralatan karena terjadinya breakdown peralatan tersebut.
  • Reliability Centered maintenance
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap suatu peralatan berdasarkan perhitungan tingkat keandalan atau reliabilitas suatu sistem. Reliabilitas dapat diukur berdasarkan fungsi dari umur pakai peralatan tersebut.

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat, metode perawatan dan pemeliharaan mengalami perkembangan yang cukup signifikan dan dapat dibedakan berdasarkan penggolongan sbb :

  1. Berdasarkan tindakan yang diambil apakah dilakukan sebelum kerusakan terjadi.
  2. Berdasar Urgensinya perawatan ini dalam bentuk darurat (emergensi).
  3. Berdasarkan prediksi atau sering disebut perawatan monitoring.Kegiatan perawatan dan pemeliharaan prediktif merupakan kegiatan perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan dengan memperkirakan kondisi peralatan dan mesin pada waktu yang akan datang.
  4. Berdasarkan keaktifannya (perawatan proaktif).
Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan Sarana Prasarana

Tujuan Pemeliharaan Sarana Prasarana


Secara rinci kegiatan perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana memiliki beberapa tujuan yang mencakup:
  • Menjamin sarana dan prasarana selalu dalam kondisi prima, siap digunakan untuk mendukung proses bisnis atau fungsi-fungsi lainnya.
  • Memperpanjang umur pemakaian sarana dan prasarana atau peralatan yang digunakan.
  • Menjamin kelancaran kegiatan organisasi.
  • Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi pemakai
  • Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan yang timbul sehingga tindakan perbaikannya dapat direncanakan dengan baik.
  • Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak.
  • Menghindari terjadinya kerusakan fatal yang mengakibatkan waktu perbaikan yang lama dan biaya perbaikan yang besar.
  • Meningkatkanimage organisasi.
  • Meningkatkan budaya organisasi untuk mengembangkan sistem manajemen perawatan dan pemeliharaan dengan baik sehingga mempunyai dampak pada peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja.
  • Meningkatkan motivasi kerja
Manfaat Pemeliharaan Sarana Prasarana

Manfaat yang dapat diperoleh dapat berupa manfaat langsung maupun manfaat tak langsung diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Mengurangi terjadinya sarana dan prasarana mengalami breakdown atau berhenti beroperasi.
  • Konservasi asset menjadi lebih baik.
  • Peningkatan ekspektasi umur peralatan dan komponen sehingga mengurangi penggantian dini terhadap sparepart atau suku cadang sarana dan prasarana.
  • Mengurangi biaya perawatan dan pemeliharaan.
  • Menjaga stabilitas hasil dengan kualitas yang tetap baik
  • kecelakaan kerja.
  • Meningkatkan motivasi pekerja Mengidentifikasi sarana dan prasarana mana saja yang memerlukan perawatan lanjutan.
  • Meningkatkan keselamatan para pekerja sehingga menekan atau bahkan menghilangkan
  • Mengurangi penggunaan tenaga kerja langsung berkaitan dengan tidak berfungsinya peralatan.
  • Mengurangi terjadinya cacat produk sehingga pemroresan ulang atau rework dapat ditekan. (Purwanto dan M. Ali, 2008: 234),

sumber : Modul Guru Pembelajar Produktif Administrasi Perkantoran

Kamis, 24 Oktober 2019

Bab 4.3 Pemeliharaan sarpras pendidikan

A.    Hakikat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

            Proses pendidikan sangat memerlukan sarana dan prasarana. Sementara itu, saran dan prasarana akan mengalami penyusutan kualitas dari waktu ke waktu. Sejak barang diterima dari penjual atau pemborong, sejak itu pula barang tersebut akan mengalami penyusutan kualitas. Baik kualitas maupun kuantitas sarana dan prasarana pendidikan akan menurun drastis jika tidak dilakukan upaya pemeliharaannya secara baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan secara kontinu.
            Pemeliharaan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan dan pencegahan dari kerusakan suatu barang.[1] Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaaan baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara berhati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
            Menurut Soenarto, pemeliharaan adalah upaya untuk membuat kondisi sarana dan prasarana tetap terjaga dengan baik dan menghindari kerusakan yang terlalu dini. Dengan demikian peralatan yang terawat dengan baik akan mudah untuk dipakai dan dapat menghemat biaya pembelian barang baru.
            Menurut Sarjiman pemeliharaan adalah merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan peralatan pada kondisi yang dapat diterima. Kondisi peralatan yang selalu dapat diterima tersebut dimaksudkan agar sarana atau fasilitas sekolah dalam keadaan siap pakai seoptimal mungkin, untuk meningkatkan dan memperpanjang usia pakai, mengetahui adanya keruskan atau gejala kerusakan serta untuk menghindari terjadinya kerusakan lebih fatal.[2]
            Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan pendidikan. pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan mencakup daya upaya yang terus-menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik.[3]

B.     Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

1.      Tujuan Pemeliharaan
      Tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut :
a.       Untuk memperpanjang usia kegunaan aset, yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya;
b.      Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa;
c.       Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu;
d.      Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan alat tersebut.

2.      Manfat Pemeliharaan
      Pemeliharaan yang baik akan memberikan manfaat yang baik untuk negara maupun untuk pengawai yang menangani peralatan tersebut.
a.       Manfaat bagi negara, yaitu :
1)      Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak perlu mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat;
2)      Pemeliharaan yang baik akan menyebabkan jarang terjadi kerusakan yang berarti sehingga biaya pembelian dapat ditekan seminim mungkin;
3)      Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih terkontrol sehingga menghindari kehilangan;
4)      Dengan adanya pemeliharaan yang baik, akan enak dilihat dan dipandang;
5)      Pemeliharaan yang baik menghasilkan hasil pekerjaan yang baik.
b.      Manfaat bagi pengawai yaitu memudahkan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.[4]

C.     Proses Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

            Pemeliharaan dilakukan agar setiap barang yang kita miliki senantiasa dapat berfungsi dan digunakan dengan lancar tanpa banyak menimbulkan gangguan atau hambatan, maka barang-barang tersebut perlu dirawat secara baik dan terus-menerus untuk menghindarkan adanya unsur-unsur pengganggu atau perusak. Dengan demikian kegiatan rutin harus dilakukan agar barang tetap dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula (running well).
            Pemeliharaan dapat dibagi menjadi :
1.      Berdasarkan kurun waktu
      Pemeliharaan menurut ukuran waktu dapat dilakukan, dengan dua cara :
a.       Pemeliharaan sehari-hari
Pemeliharaan ini dapat dilakukan setiap hari (setiap akan atau sesudah dipakai). Dilaksanakan oleh pengawai yang menggunakan barang tersebut dan bertanggung jawab atas barang itu, misalnya pengemudi mobil pemegang mesin TIK, mesin stensil dan sebagainya, harus memelihara kebersihan dan memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil.
b.      Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan ini dapat dilakukan secara berkala atau dalam jangka waktu tertentu sesuai petunjuk penggunaan (manual), misalnya 2 atau 3 bulan sekali dan sebagainya (seperti mesin tulis) atau setelah jarak tempuh tertentu (kendaraan bermotor) atau jam pakai tertentu (mesin statis) dapat dilakukan sendiri oleh pemegangnya atau penanggung jawabnya atau memanggil ahli untuk melakukannya.

2.      Umur penggunaan barang pada instansi dapat dilihat dari dua aspek :
a.       Usia barang secara fisik
Setiap barang terutama barang elektronik atau mesin mempunyai batas waktu tertentu dalam penggunaaannya. Untuk peralatan dan mesin kondisi usang itu sangat relativ, karena itu perlu disepakati batas-batasnya.
b.      Usia barang secara administratif
Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari jarang ditemui barang yang keadaanya secara fisik telah 0%, sebab kalau terjadi hal yang demikian jelas telah mengganggu kelancaran kegiatan dalam organisasi, oleh karena itu biasanya barang dalam kondisi yang kapasitasnya lebih kurang dari 50% sudah diusulkan untuk dihapuskan karena hanya akan mempersempit ruangan saja dan biaya perawatannya juga akan lebih besar. Masa pemakaian barang yang berwujud seperti kendaraan dinas selama 5 atahun.
c.       Pemeliharaan dalam aspek hukum
Ditujukan untuk memperjelas dan mempertegas kepemilikan barang sehingga tidak dapat diganggu oleh pihak lain. Pemeliharaan seperti ini dapat berbentuk:
1)      Pengurusan sertifikat kepemilikan tanah;
2)      Surat izin mendirikan dan penggunaaan barnag bangunan;
3)      Pengurusan STNK dan BPKB pada kendaraan bermotor dan suart-surat lainnya.

3.      Pemeliharaan dari segi penggunaan
      Barang yang digunakan harus sesaui dengan fungsinya sehingga dapat mengurangi kerusakan pada barang tersebut. Misal : penggunaan komputer yang digunakan untuk keperluan kantor, bukan untuk yang lainnya. Penggunaan barang pada umumnya dibedakan pada dua hal, yaitu : memperlakukan dan menjalankan. Istilah-istilah ini dalam kegiatan sehari-hari kadang kita campuradukan pengertiannya karena dalam kenyataannya ada alat-alat yang tidak pernah dijalankan tetapi digunakan seperti penggaris, papan tulis, pensil, dan sebagainya.
      Berdasarkan hal tersebut perlu disepakati perbedaan antara menggunakan, memperhatikan, dan menjalankan. Menggunakan adalah pengertian secara umum untuk memanfaatkan suatu barang. Memperlakukan adalah pengertian secara khusus dalam menerapkan suatu metode untuk menggunakan barang secara langsung atau tidak, yang dipengaruhi oleh selera pribadi barang. Sedangkan menjalankan adlah pengertian secara khusus yang diterapkan pada barang yang struktur intern fisiknya ada yang bergerak atau barang itu seluruhnya bergerak.

4.      Pemeliharaan menurut keadaan barang
      Pemeliharaan yang dilakukan menurut keadaan barang dilakukan terhdapa barang habis pakai dan barang tak habis pakai.
a.       Pemeliharaan barang habis pakai
Pemeliharaan ini merupakan penyimpanan sebelum barang tersebut dipergunakan.
b.      Pemeliharaan barang tahan lama
Bahan tahan lama dapat dikelompokkan menjadi :
1)      Mesin-Mesin
Mesin-mesin memerlukan pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan berkala. Pemeliharaan sehari-hari dilakukan oleh pengawai yang diserahi tugas dan tanggung jawab terhadap alat-alat tersebut. Contoh pemeliharaan pada mesin-mesin yang dimiliki :
a)      Mesin Tulis
Pemeliharaan sehari-hari untuk mesin tulis dapat dilakukan dengan membersihkan debu dan kotoran lain yang melekat, memeriksa pita mesin apakah masih dalam keadaan baik atau sudah rusak, setiap habis dipakai, dibersihkan huruf-hurufnya dan mesin ditutup kembali dengan tutup yang tersedia. Sedangkan pemeliharaan berkala dapat dilakukan apabila mesin setiap hari dipakai terus-menerus, sekurang-kurangnya sebulan sekali diminyaki dengan minyak pelumas yang biasa digunakan untuk mesin tulis, apabila pita mesin sudah tidak nyala lagi agar segera diganti, sekurang-kurangnya 6 bulan sekali direparasi oleh tenaga ahli, jika ada kerusakan pada komponen-komponennya, perlu diperbaiki oleh tenaga ahli.
b)      Mesin stensil
Dibersihkan setiap selesai dipakai, mengganti peralatan yang rusak, sekurang-kurangnya sebulan sekali diadakan pengecekan peralatan, setiap 6 bulan sekali direparasi.
c)      Mesin Hitung
Pemeliharaan berkala untuk mesin hitung dapat dilakukan dengan mengganti kertas strook jika habis, sekurang-kurangnya setiap bulan sekali diadakan pengecekan keadaan peralatannya, pelaksanaan pemeliharaan berkala sesuai dengan petunjuk dari pabriknya.[5]
2)      Kendaraan
Untuk kendaraan bermotor diperlukan pemeliharaan sehari-hari, berkala dan perbaikan terhadap kerusakan seperti:
a)      Membersihkan kendaraan  
b)      Memeriksa air radiator
c)      Memeriksa minyak motor
d)     Memeriksa dan membersihkan air accu
e)      Jika terdapat suatu kerusakan, melaporkan ke unit yang mengurus kendaraan untuk mendapat perbaikan.
3)      Buku-buku
Pemeliharaan terhadap buku-buku dilakukan setiap hari secara berkala, dilakukan dengn cara penyemproyan obat anti hama untuk waktu-waktu terrentu.
4)      Alat-alat laboraturium
Pemeliharaan alat-alat laboraturium dilakukan setiap hari untuk sebagian memerlukan pemeliharaan berkala. Khusus untuk alat-alat yang mudah pecah harus ddiperhatikan penempatan alat-alat tersebut denagn cara membuatkannya kotak-kotak khusus, kewajiban terhadap pemeliharannya dilakukan oleh tenaga teknis dan bukan tenaga administratif.
5)      Gedung-gedung
Pemeliharaan gedung dilakuakan setiap hari dengan cara melakukan pembersihan, perbaikan berkala dilakukan setiap tahun dilakukan pengapuran dan perbaikan terhadap kerusakan.  Perbaikan terhadap kerusakan dilakukan dengan cara perbaikan ringan yaitu terhadap kerusakan kecil-kecil dan perbaikan berat dilakukan seperti rehabilitasi.  Perbaikan sehari-hari dan berkala, perbaikan ringan dibebankan pada anggaran rutin, dan rehabilitasi biayanya pada anggaran pembangunan.
Pemeliharaan gedang disekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah.  Penjaga atau pesuruh sekolah adalah orang yang bertuagas sehari-hari dalam memelihara kebersihan, keamanan, dan berada dibawah pengamatan.
6)      Pemeliharaan ruang kepala sekolah
Petugas kebersihan yang melakukan kebersihan, sedangkan yang menjaga kebersihan semua unsur yang ada dilingkungan sekolah.   Ruang kepala sekolah harus selalu bersih dan terpelihara, terjaga kebersiahnnya, kerapihan, keindahan, dan keharumanya.
7)      Pemeliharaan ruang kelas
Pemeliharaan ruang kelas dilakukan dangan cara :
a)      Setiap kelas dibentuk tim piket kelas yang secara bergiriran bertugas setiap hari membersihkan kelas.
b)      Setiap tim piket yang bertugas menyiapkan dan memelihara perlengkapan kelas yang terdiri dari penghapus papan tulis, sepidol/kapur, taplak meja, sapu, tempat sampah.
8)      Pemeliharaan tanah
Pemeliharaan tanah berupa pemugaran, pemberian tanda batas dan pembersihan.  Pada prinsipnya kegiatan pemeliharaan dilakukan agar setiap sarana dan prasarana itu siap pakai dalam proses kegiatan belajar dan mengajar. Pelaksanaan pemeliharaan tanah juaga meliputi pemeliharaan halama sekolah. Yang termasuk halaman sekolah yaitu :
a)      Pagar sekolah
Pagar sekolah dibuat agar tidak membahayakan peserta didik, pagar besi tidak runcing, tingginya kurang lebih 110-140 cm.
b)      Taman sekolah
Penanaman dan pengaturan pohon, rumput, dan bunga-bunga di sesuaikan dengan lokasi yang tersedia.  Kepala sekolah dapat juaga meminta bantuan tau petunjuk dari dinas pertamanan mengenai pembinaan taman sekolah.
c)      Tempat upacara
Taman sekolah hendakanya dialas denagn semen/aspal agar  pada musim hujan tidak becek dan tidak berdebu pada saat musim panas.
d)     Lapangan olahraga




D.    Penggolongan Pekerjaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan


            Pekerjaan Pemeliharaan dapat dibedakan sebagai berikut :

1.      Perawatan terus-menerus (teratur, rutin)

      Perawatan terus menerus atau pemeliharaan rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan setiap kurun waktu tertentu, misalnya harian, mingguan, bulanan dan triwulan bahkan tahunan. Pemeliharaan rutin bertujuan untuk menjaga sarana dan prasarana agar tetap dalam kondisi nyaman dan bertahan lama.
      Kegiatan pemeliharaan rutin dapat menjadi srana guru dalam mendidik karakter siswa sesuai dengsn nilai-nilai universal nilai-nilai yang dapat diharapkan muncul dalam diri siswa diantaranya, peduli lingkungan, tanggung jawab dan disiplin. Karakter peduli lingkungan dapat muncul dalam diri siswa jika dibiasakan untuk menjaga kebersihan dan memelihara lingkungan sekolah agar tetap sehat nyaman untuk beraktifitas. Karakter bertanggung jawab dapat muncul dengan menyadarkan kepada siswa rasa memiliki terhadap sekolah harus dimiliki oleh seluruh warga sekolah. Sementara karakter disiplin muncul melalui penjadwalan dan pengawasan piket pemeliharaan sekolah.
      Daftar kegiatan pemeliharaan rutin untuk menjaga sarana dan prasarana tetap dalam keadaan baik sebagai berikut:
a.       Sapu dan pel lantai ruang-ruang sekolah dan bagian beranda setiap hari supaya kebersihan tetap tejaga;
b.      Pelihara kebersihan dinding dari kotoran atau gangguan sayap dan serangga lainnya;
c.       Setelah selesai kegiatan belajar mengajar periksalah kondisi seluruh bagian bangunan sekolah serta kamanannya;
d.      Bersihkan WC setiap hari dengan menggunakan sikat dan air bersih;
e.       Jika terdapat wastafel dan saluran pembuangan lainnya sebaiknya dibersihkan setiap hari;
f.       Perksa dan rawaat seluruh komponen-komponen gedung, beri pelumas pada engsel daun pintu dan jendela,  dan lain-lain secara teratur;
g.      Periksa dan rawat peralatan dan perlengkapan kebersihan setiap hari;
h.      Potong dan rapihkan rumput yang tumbuh disekeliling bangunan setiap hari;
i.        Bersihkan dan periksa parit/ saluran pembuangan air disekeliling sekolah setiap minggu;
j.        Kumpulkan sampah yang ada, bakar sampah-sampah tersebut pada tempat sampah setiap hari atau setiap minggu (tergantung banyaknya sampah) dan timbun abuya.[6]

2.      Perawatan berkala
      Perawatan berkala bertujuan untuk merawat sekaligus memperbaiki jika ada kerusakan agar saran adan prasarana dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya. Kegiatan perawatan dapat silakukan oleh warga sekolah sendiri, tetapi untuk perbaikan dilakukan oleh diluar warga sekolah.[7]
      Kegiatan perbaikan misalnya seperti :
a.       Perbaikan atau pengecatan kusen-kusen, pintu, tembok dan komponen bangunan lainnya yang sudah terlihat kusam;
b.      Perbaikan mebeulair (lemari, kursi, meja, dll) serta pengecatan ulang;
c.       Pengecatan terhadap keamanan sarana bermain atau tempat upacara;
d.      Perbaikan genteng rusak/pecah sehingga terjadi kebocoran;
e.       Pelapisan plesteran pada tembok yang retak atau terkelupas;
f.       Pembersihan dan pengeringan lantai halaman atau selasar yang terkena air hujan/air tergenang.

3.      Perbaikan darurat
a.       Dilakukan terhadap kerusakan yang tidak terduga sebelumnya dan berbahaya/merugikan apabila tidak diantisipasi secepatnya;
b.       Perbaikan bersifat sementara harus cepat selesai.

4.      Perawatan preventif
      Perawatan adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang ditentukan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan sarana dan prasarana tidak bekerja dengan normal dan membantu agar sarana dan prasarana dapat aktif bekerja sesuai dengan fungsinya.
      Pekerjaan yang tergolong perawatan preventif adalah melihat, mengecek, menyetel, mengkalibrasi, meminyaki, penggantian suku cadang dan sebagainya. Sebagai ilustrasi pekerjaan perawatan preventif dapat digambarkan sebagai berikut: Atap bangunan yang salah satu gentengnya lepas atau bocor akibat hujan apabila tidak segera diperbaiki akan menimbulkan kerusakanpada bagian bangunan yang lain seperti kasau, reng, kerangka kuda-kuda, plafon dan isi ruangan akan cepat rusak. Oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan preventif.
      Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a.       Menyusun program preventif di sekolah;
b.      Membentuk tim pelaksana perawatan preventif di sekolah yang terdiri atas: Kepala sekolah, Wakil kepala sekolah, Kepala Tata Usaha dan Wakil BP3;
c.       Menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan untuk setiap tahun peralatan dan fasilitas sekolah;
d.      Menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masing-masing bagian di sekolah;
e.       Memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran dalam merawat sarana dan prasarana sekolah.

     Program perawatan preventif adalah tindakan perawatan yang dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik sekolah, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan, membantu ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan, terjalin keselamatan SDM yang menggunakan sarana dan prasarana tersebut.


[1] Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta : CV. Multi Karya Mulia), hlm 105.
[2] Liya Satya, Pelaksanaan Manajemen Pemeliharaan Sarana dan Prasarana di SMP Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya,https://liyaasatya.wordpress.com/2013/12/24/pelaksanaan-manajemen-pemeliharaan-sarana-dan-prasarana-di-smp-islam-al-azhar-kelapa-gading-surabaya/ (diakses pada 23 September 2015 Pukul 19:53)

[3] Barnawi & M Arifin, Manajemen Sarana & Prasarana Sekolah, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media), 2012, hlm 74
[4] Op. Cit Wahyu Sri Ambar Arum, hlm. 107.
[5] Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya, (Jakarta : Bumi Aksara), 2008, hlm : 49
[6] Op. Cit Barnawi, hlm. 244.
[7] Ibid

latihan soal sarpras

 jawablah 1. apa yang membedakan antara sarana dengan prasarana kantor! 2. apa saja tujuan penyimpanan barang! 3. mengapa ada penghapusan sa...